Jumat, 31/08/2012 16:18 WIB
Berbagi informasi terkini dari detikcom bersama teman-teman Anda Connect with Facebook
"Dari hasil proses olah TKP telah diperiksa 13 saksi," kata Karo Penmas Polri, Brigjen Pol Boy Rafli Amar, di Mabes Polri, Jumat (31/8/2012). Namun Boy tidak merinci saksi-saksi tersebut.
Dalam sebulan ini, kata Boy, terhitung telah terjadi tiga aksi teror di wilayah Solo. Peristiwa pertama terjadi pada malam 17 Agustus 2012. Pelaku mengarah pos polisi yang tengah melakukan penjagaan Lebaran.
Dalam peristiwa tersebut, salah seorang anggota mengalami luka terkena bagian pinggang. Sembilan lubang yang ditemukan di dekat lokasi kejadian diduga dari proyektil yang ditembakkan pelaku yang menggunakan sepeda motor.
Sehari kemudian pelaku teror melemparkan granat nanas di Pos Pam Gladag, Solo. Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.
"Kita berupaya penyelidikan lebih lanjut terhadap yang kita duga sebagai pelaku. Ini membutuhkan informasi dari masyarakat," jelas Boy.
Terkait rentetan tersebut, imbuh Boy, Polri meningkatkan kewaspadaannya, terutama bagi petugas yang bertugas di pos-pos polisi.
"Kepada semua petugas lebih meningkatkan kewaspadaan sudah diinstruksikan. Terutama petugas di pos polisi yang dijaga dua atau tiga atau yang biasa disebut subsektor," kata Boy.
Masih terkait rentetan tersebut, ada perbedaan modus operandi yang dilakukan pelaku dalam insiden 17 Agustus 2012 dini hari dengan insiden yang menewaskan Bripka Dwi Data semalam. Bila dalam peristiwa pertama pelaku diduga hanya berniat melukai sasarannya namun semalam pelaku melakukan penembakan jarak dekat terhadap sasarannya dan berakibat tewas.
"Kemungkinan kesamaan pelaku ada, tapi semua itu harus berdasar dari penyelidikan," tambah Kadiv Humas Polri, Irjen Anang Iskandar, di Mabes Polri, Jumat (31/8).
(ahy/rmd)
Baca Juga
Komentar (0 Komentar)