Minggu, 15/07/2012 15:15 WIB
Berbagi informasi terkini dari detikcom bersama teman-teman Anda Connect with Facebook
"Dana yang terhimpun tidak hanya ditujukan untuk pendirian Gedung KPK, tetapi juga untuk pembangunan Gedung DPR. Bedanya, sebagian besar para penyumbang itu hanya mengalokasikan tidak lebih dari 1% dana sumbangannya untuk pembangunan Gedung DPR sebagai bentuk sindiran agar para anggota dewan membuka mata dan telinga terhadap aspirasi rakyat," kata perwakilan Posko Koin untuk KPK (KuK) di Queensland, Raja Juli Antoni, dalam siaran pers tertulis yang diterima detikcom, Minggu (15/7/2012).
Baru satu minggu dibuka, gerakan yang menggalang dana dari mahasiswa dan masyarakat Indonesia yang ada di Queensland itu, Posko Koin untuk KPK di negeri Kanguru tersebut berhasil menggumpulkan AUD 1,103.16 atau setara dengan Rp 10.452.500.
Salah seorang penggagas Posko KuK Hendry Baiquni mengatakan, pihaknya berharap DPR segera mencabut tanda bintang pada anggaran pembangunan gedung baru KPK.
Menurut Hendry yang juga menjabat sebagai Ketua Perhimpunan Indonesia Queensland (PIQ), pembangunan gedung KPK memiliki urgensi lebih penting daripada pembangunan gedung lembaga lain, misalnya pembangunan Gedung DPR.
"Kami menghormati setiap lembaga negara yang ada di Indonesia. Tetapi kami menilai, di tengah-tengah kondisi mengguritanya korupsi di tanah air, pembangunan gedung KPK memiliki urgensi yang jauh lebih penting," kata Ketua Perhimpunan Indonesia Queensland (PIQ) ini.
Arseto Yekti Bagastyo, salah seorang penyumbang koin, mengatakan bahwa keterlibatannya dalam saweran kali ini merupakan ekspresi kerinduannya akan Indonesia yang bebas korupsi.
"Saya berharap KPK dapat segera kembali meningkatkan kinerjanya tanpa adanya hambatan atau pengalihan perhatian, misalnya seperti masalah (pembangunan) gedung," ujar kandidat doktor di the University of Queensland ini.
Pan Mohamad Faiz, Presiden Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) University of Queensland (UQISA), mengapresiasi semangat mahasiswa dan masyarakat Indonesia di Queensland terhadap dukungan gerakan moral pemberantasan korupsi di Indonesia.
"Betapa malunya kami ketika di ruang kelas dan forum-forum internasional, Indonesia seringkali dijadikan contoh sebagai negara yang dikenal dengan sistem yang korup," kata Faiz.
Dirinya berharap, gerakan KuK yang dibangun tersebut dapat menunjukkan tanggungjawab bersama terhadap semangat pemberantasan korupsi di Indonesia.
(ahy/nal)
Baca Juga
Komentar (0 Komentar)