Selasa, 24 Juli 2012

Emir Moeis Jadi Tersangka, Anggota Komisi XI Kaget Luar Biasa

Rabu, 25/07/2012 08:34 WIB

Elvan Dany Sutrisno - detikNews

Berbagi informasi terkini dari detikcom bersama teman-teman Anda Connect with Facebook

Foto: detikcom

Jakarta KPK ternyata sudah menetapkan Emir Moeis sebagai tersangka dalam kasus PLTU Tarahan, Lampung. Kolega Emir di Komisi XI DPR pun kaget luar biasa.

"Saya kaget luar biasa. Karena kasus PLTU Lampung itu sama sekali belum pernah disebut-sebut tentang nama Pak Emir. Dia sering bercerita ke saya tentang cek pelawat yang sering menyita waktu dan pikirannya. Kalau PLTU itu peran Pak Emir di mana ya? Apa waktu menjabat sebagai Ketua Panitia Anggaran?" kata anggota Komisi XI DPR dari PD, Achsanul Qosasi, kepada detikcom, Rabu (25/7/2012).

Dia mendoakan Emir bisa melewati cobaan ini. Sebagai pimpinan Komisi XI DPR, Emir termasuk dipandang cukup senior di sektor perekonomian.

"Saya berdoa semoga cepat beres, dan Pak Emir Moeis diberikan kesabaran. Karena beliau adalah teman dan senior yang baik. Walaupun dari partai oposisi, tapi saya sangat respek pada beliau, yang selalu objektif dalam menyikapi isu-isu di Komisi XI. Hukum itu tidak kenal kedaluwarsa ya, itu kasus tahun 2004 lho," paparnya.

Penetapan Emir menjadi tersangka diketahui dari surat permintaan cegah KPK yang ditujukan kepada Ditjen Imigrasi Kemenkum HAM. Di surat itu Emir diketahui diminta dicegah karena sudah berstatus tersangka.

KPK mencegah politisi PDIP Emir Moeis bukan karena alasan sembarangan. Dia diduga bermain dengan petinggi PLN dalam pembangunan PLTU Tarahan pada 2004.

Berdasarkan penelusuran, proyek itu dimenangkan oleh perusahaan Alstom yang sebelumnya mengalahkan Mitsubishi dalam proses tender. Ada kejanggalan dalam pemenangan tender proyek dengan total nilai 268 US dollar ini. Ada tiga perusahaan yang menjadi pelaksana proyeknya: Marubeni Corp, Mistui Mike, dan Alstom Power.

Perkara ini lebih mengarah pada bagaimana Alstom menang tender. Perusahaan itu awalnya mengajukan harga yang lebih tinggi dari Mitsubishi. Namun pihak panitia tender tetap menerima dua perusahaan ini untuk diikutkan dalam evaluasi tahap selanjutnya. Di evaluasi kedua, Mistsubishi masih unggul, dan begitu juga di evaluasi ketiga.

Baru di evaluasi keempat Alstom yang mematok angka US$ 118 juta dan Mitsubishi US$ 121 juta. PLN merekomendasikan Alstom sebagai pemenang proyek dengan harga penawaran termurah.

Kabar yang beredar, dalam proses tender itu memang sudah diseting sejak awal. Hal tersebut terjadi karena ada peran Emir Moeis yang duduk sebagai panitia anggaran di DPR dengan salah seorang petinggi PLN. Sang petinggi PLN itu merupakan teman dekat Emir. Keduanya satu almamater di ITB dan hanya beda selisih satu tahun angkatan.

Emir membantah. Ketua Komisi Keuangan ini mengaku tidak tahu menahu mengenai kasus tersebut. "Saya nggak tahu (pembangunan PLTU), saya kan di Komisi Keuangan, bukan domain saya," kata Emir kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (24/7/2012).

Emir mengaku tidak akan berinisiatif mendatangi KPK untuk melakukan klarifikasi. Dia akan menunggu panggilan KPK. "Nantikan pasti dipanggil," ujar politikus PDIP itu.

(van/nvt)

Tutup
 Share to Facebook:

You are redirected to Facebook

loadingSending your message

Message has successfully sent


Komentar (0 Komentar)

 

Free Phone Sex