Sabtu, 25 Agustus 2012

Sisir Hutan Kutai 3 Jam, Helikopter Belum Temukan Pesawat Cessna

Sabtu, 25/08/2012 13:46 WIB

Berbagi informasi terkini dari detikcom bersama teman-teman Anda Connect with Facebook

Samarinda Tim SAR udara yang menyisir kawasan hutan Taman Nasional Kutai (TNK) di Kabupaten Kutai Timur, Sabtu (25/8/2012), masih belum menemukan pesawat Cessna yang hilang sejak Jumat (24/8) kemarin. Namun pencarian tetap terus diupayakan.

"Belum, pesawat itu belum berhasil kita temukan," kata Kepala Sub Seksi Potensi Kantor SAR Balikpapan, Abram Kolimon, kepada wartawan beberapa saat usai menuruni helikopter yang ditumpanginya di Bandara Temindung Samarinda.

Menurut Abram, helikopter menyisiri kawasan TNK, sejauh 40-50 kilometer dari titik koordinat terakhir kali pesawat terpantau citra satelit milik Singapura. Kawasan perbukitan yang dilalui, merupakan kawasan hutan.

"Kita melalui kawasan perbukitan dengan hutan yang padat," ujar Abram.

Helikopter yang ditumpangi Abram dalam penyisiran di kawasan TNK, bertolak dari Bandara Temindung sekitar pukul 10.00 WITA dan tiba kembali ke bandara sekitar pukul 13.22 WITA. Meski begitu, timnya masih belum bisa menemukan pesawat tersebut.

"Nihil, hasilnya masih nihil. Kita tidak menemukan apa-apa. Tapi yang menjadi catatan, cuaca saat kita lakukan penyisiran berawan, tidak turun hujan," tambahnya.

Langkah selanjutnya, Abram akan menyampaikan hasil pemantauannya kepada para petinggi kepolisian, otoritas bandara serta petinggi TNI dalam di Bandara Temindung.

"Saya akan sampaikan dulu hasil ini melalui rapat, kemungkinan untuk menentukan titik pencarian lainnya sambil menunggu cuaca bagus di Samarinda" terang Abram.

Seperti diberitakan, pesawat Cessna PK-IWH terbang dari Bandara Temindung Samarinda, Jumat (24/8/2012) sekitar pukul 07.51 WITA pagi tadi, menuju Bontang, Kalimantan Timur. Petugas ATC Bandara Temindung hilang kontak sekitar pukul 08.04 WITA.

Pesawat mengangkut Marshal Basir sebagai pilot serta 3 orang penumpang Suyoto (Security Officer/Kementerian Pertahanan), Peter John Elliot (GM Elliot Geophysics International/WNA Australia) serta Jandri Hendrizal (staf Elliot Geophysics International). Pesawat tersebut hingga saat ini belum ditemukan.

Sebelum hilang kontak, pesawat sempat terbang di ketinggian 3.000 kaki hingga turun ke 500 kaki. Bahkan alat Emergency Location Transmitter (ELT) yang terpasang di pesawat tersebut tidak memberikan signal apapun, termasuk apabila terjadi kondisi yang membahayakan hingga darurat.

(ndr/ndr)

Tutup
 Share to Facebook:

You are redirected to Facebook

loadingSending your message

Message has successfully sent

Foto Video Terkait

  • Pesawat Jatuh di Kenya, 4 Orang Tewas.
  • Pesawat Garuda Tergelincir di Pekanbaru.
  • Bekas Dirut Merpati Mulai Diadili.
  • Jenazah WN Malaysia Korban Minibus Dipulangkan.
  • Rumah Korban Fokker TNI AU Dibersihkan.

Sponsored Link

Komentar (0 Komentar)

 

Free Phone Sex