Sabtu, 25/08/2012 16:01 WIB
Berbagi informasi terkini dari detikcom bersama teman-teman Anda Connect with Facebook
"Istrinya Basir syok berat karena pertama kali tahu berita itu dari televisi," kata saudara sepupu Kapten Marshal Basir, Yance Kotjek, ketika dihubungi wartawan dari Samarinda, Sabtu (25/8/2012).
Yance mengatakan, untuk mengetahui lebih jelas terkait upaya pencarian yang dilakukan tim SAR, anak ketiga dari Marshal Basir, telah bertolak ke Balikpapan untuk kemudian melanjutkan perjalanan ke Samarinda.
"Dipa, anak ketiganya, jam 12 tadi sudah berangkat dari Jakarta menuju Samarinda. Supaya lebih dekat dan tahu langsung informasi pencarian," ujar Yance.
Memasuki hari kedua sejak dinyatakan hilang, Yance mengaku terus memantau pemberitaan di televisi, meski informasi yang diharapkan belum sesuai yang diinginkan.
"Ya sejauh ini, masih terus memantau berita di televisi saja Pak. Belum, belum ada informasi apakah pesawat itu ditemukan atau tidak," terang Yance.
"Saya juga berencana ke Samarinda, menyusul Dipa. Saya juga ingin tahu lebih jelas upaya-upaya yang dilakukan tim SAR saat ini. Mudah-mudahan berhasil menemukannya," sebut Yance.
Sementara itu, Posko Cessna yang didirikan tim SAR gabungan di Bandara Temindung Samarinda, Sabtu (25/8/2012) siang, merilis foto-foto pilot dan 3 penumpang pesawat Cessna yang masih belum ditemukan oleh tim SAR hingga saat ini. Sementara itu, helikopter kembali terbang sekitar pukul 15.15 WITA, menyisiri kawasan TNK untuk kali kedua, di tengah cuaca hujan gerimis.
Seperti diberitakan, pesawat Cessna PK-IWH terbang dari Bandara Temindung Samarinda, Jumat (24/8/2012) sekitar pukul 07.51 WITA pagi tadi, menuju Bontang, Kalimantan Timur. Petugas ATC Bandara Temindung hilang kontak sekitar pukul 08.04 WITA.
Pesawat mengangkut Marshal Basir sebagai pilot serta 3 orang penumpang Suyoto (Security Officer/Kementerian Pertahanan), Peter John Elliot (GM Elliot Geophysics International/WNA Australia) serta Jandri Hendrizal (staf Elliot Geophysics International). Pesawat tersebut hingga saat ini belum ditemukan.
Sebelum hilang kontak, pesawat sempat terbang di ketinggian 3.000 kaki hingga turun ke 500 kaki. Bahkan alat Emergency Location Transmitter (ELT) yang terpasang di pesawat tersebut tidak memberikan signal apapun, termasuk apabila terjadi kondisi yang membahayakan hingga darurat
(ndr/ndr)
Baca Juga
Komentar (0 Komentar)