Senin, 27/08/2012 14:48 WIB
Berbagi informasi terkini dari detikcom bersama teman-teman Anda Connect with Facebook
"Ini kan sebenarnya dikesankan adanya satu posisi dimana antara syiah dan sunni berhadap-hadapan. Tapi kalau kita mencermati lebih jauh tampaknya background persaingan keluarga menjadi latar belakang dari peristiwa itu," kata Amir di kantornya Jl HR Rasuna Said, Jaksel, Senin (27/8/2012).
Sore ini, Amir dan sejumlah menteri lainnya seperti Mendagri dan Menag bertolak ke Surabaya, Jatim untuk menggelar rapat koordinasi membahas penanganan kasus Sampang.
"Segera mengevaluasi keadaan itu. Kemudian berbagai pihak bilamana perlu bersinergi tentunya solusinya apa, pencegahannya bagaimana," imbuhnya.
Menurut dia, langkah cepat dilakukan pemerintah untuk mengantisipasi persoalan lanjutan dampak dari peristiwa kekerasan yang terjadi kemarin (26/8). "Saya tidak begitu larut dengan masalah latar belakang, tetapi pada penegakan hukumnya. Jadi yang diharapkan langkah penegakan hukum ini bisa secara tegas dan lugas ditegakkan karena kalau dibiarkan keadaan seperti ini berlarut-larut dikhawatirkan ekskalasinya akan meningkat," terangnya.
Amir mengusulkan agar proses hukum terhadap pelaku kekerasan di Sampang tidak ditangani di kepolisian ataupun pengadilan setempat. Hal ini dilakukan agar penanganan perkara dapat dilakukan obyektif tanpa tekanan.
"(Ada) keengganan atau kesungkanan penegakan hukum kalau dilakukan di daerah. Memang saya usulkan untuk kasus-kasus seperti ini, karena dimungkinkan juga oleh hukum acara, dibawa umpamanya ke pusat. Tapi hal ini belum jadi keputusan, agar menjadi pertimbangan tentunya," ujarnya.
(fdn/mpr)
Komentar (0 Komentar)
